Postingan

Menampilkan postingan dengan label Pembangkit listrik.

Efek Buruk PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Batubara ) Terhadap Ekosistem Laut

Gambar
Tim periset dari University of Michigan dan University of Hawaii mengatakan telah memecahkan misteri bagaimana merkuri masuk ke tubuh ikan, dan mengingatkan orang agar membatasi konsumsi ikan. Menurut para periset, emisi dari pembangkit listrik tenaga batubara di Cina dan India sangat mungkin menjadi sumber merkuri yang ditemukan pada beberapa jenis tertentu ikan di Samudera Pasifik . Merkuri dapat berdampak pada sistim syaraf pusat manusia, jantung dan sistim kekebalan tubuh. Penemuan tersebut telah mendorong Profesor Joel Blum dari University of Michigan untuk mendesak dibatasinya konsumsi beberapa jenis ikan tertentu menjadi dua kali seminggu. "Orang dapat memperkecil paparan mereka terhadap merkuri dengan membatasi konsumsi jumlah jenis ikan tertentu, seperti ikan todak ( swordfish ), tuna dan tilefish yang memiliki merkuri paling tinggi," kata Profesor Blum. Professor Blum memperkirakan, tingkat racun dalam ikan Samudra Pasifik akan meningkat dalam b

Pembangkit Listrik Tenaga Buah

Pasar Gemah Ripah adalah pusat perdagangan buah di Yogyakarta . Layaknya pasar yang lain, kawasan ini juga menghasilkan limbah, khususnya buah-buahan busuk akibat tidak dibeli. Masyarakat sekitar pasar sempat memprotes limbah buah busuk itu, karena bau menyengat yang terbawa kemana-mana. Hingga kemudian, lahirlah gagasan untuk memanfaatkan buah busuk itu menjadi sumber tenaga pembangkit listrik dan sekarang bisa menerangi pasar . Siti Syamsiah, koordinator program pengelolaan sampah yang juga pengajar di jurusan Teknik Kimia, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta , mendampingi pedagang pasar itu untuk membangun pembangkit listrik tersebut. Teknologinya diadopsi dari Swedia, karena negara itu telah memiliki pembangkit listrik sejenis, ujar Siti. Program awal mulai diterapkan pada 2011 dan terus dikembangkan hingga saat ini. Menurut Siti, buah busuk yang dihasilkan Pasar Gemah Ripah bisa mencapai 10 ton per hari, jauh lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan sebesar 4 ton p